Persalinan Lancar Berkat Belly Dance

SIAPA bilang belly dance tidak boleh dilakukan oleh bumil? Nyatanya, tarian asal Timur Tengah yang juga dikenal dengan sebutan tari perut ini tetap aman dilakukan.

Berikut manfaat yang didapat bumil dengan melakukan belly dance.

Melancarkan Proses Persalinan

Menurut dr Dian Indah Purnama, SpOG, dari RSU Bunda Margonda, Depok, belly dance adalah gerakan tarian yang banyak menggunakan otot-otot perut, pinggang, punggung, pinggul, dan kaki, terutama paha. Otot perut dan panggul paling berperan dalam proses persalinan. Dengan melatih otot-otot tersebut pada masa kehamilan, akan dapat memperlancar proses persalinan dan memudahkan ibu saat mengejan.

Juga, beberapa gerakan dalam belly dance secara alami bahkan dilakukan oleh para ibu yang sedang dalam proses persalinan, seperti gerakan memutar pinggul searah jarum jam dan figure of eight (pinggul digerakkan membentuk angka 8). Gerakan-gerakan tersebut dipercaya dapat membantu janin yang tadinya telentang dalam rahim ibu menjadi tengkurap (punggung janin mendekati dinding perut sang ibu) sehingga memudahkan persalinan.

Positif Image

Selain dapat melancarkan proses persalinan, belly dance bermanfaat untuk melatih keseimbangan bumil, mengurangi rasa tidak nyaman seperti nyeri di punggung, pinggang dan pinggul. Pun dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk relaksasi sehingga BuMil yang mengikuti belly dance cenderung merasakan aura positif terhadap tubuhnya (positif image). Sehingga bumil menjadi lebih fun dan terhindar dari stres.

Kapan Berlatih?

Karena gerakan-gerakan belly dance juga dapat menstimulasi otot-otot rahim, bumil dianjurkan mengikutinya setelah usia kandungan mendekati waktu persalinan (di atas 36 pekan). Ditemui tempat yang berbeda, hal senada diungkapkan oleh Rina Andriani Nasution, AMD, instruktur belly dance dari RS Royal Taruma.

“Belly dance bisa dilakukan bumil pada usia 7 bulan ke atas. Di bawah usia itu dikhawatirkan rentan, masih belum kuat. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi bumil untuk mengikuti belly dance saat usia kandungan di bawah 7 bulan, asalkan dalam kondisi sehat, prima, dan sudah berkonsultasi ke dokter, apakah benar-benar diperbolehkan ikut latihan belly dance atau tidak,” ujarnya.
(fik)


View the original article here

0 Comments

Posting Komentar