Tenggak Paracetamol Berlebihan Berisiko Gangguan Liver

KETIKA terserang penyakit seperti pusing, demam, atau flu, hampir sebagian besar orang akan langsung mengonsumsi obat. Ternyata, obat juga bisa menyebabkan gangguan liver.
Konsultan Gastroenterohepatologi RSCM, dr Irsan Hasan, SpPD-KGEH, mengatakan bahwa salah satu kandungan obat yang bisa menyebabkan gangguan liver adalah paracetamol. Lantas, perlukah kita mengecek liver setelah mengonsumsi obat yang mengandung paracetamol?
Menurut dr Irsan, kita tidak perlu memeriksa kondisi liver setelah minum obat yang mengandung paracetamol. Pasalnya, gangguan liver akibat paracetamol biasanya karena dikonsumsi dalam jumlah besar. (Baca: Hepatitis Menyerang Bukan Hanya karena Virus)
“Kita mengalami gangguan liver kalau paracetamol dikonsumsi dalam jumlah besar. Saya juga begitu meresepkan paracetamol, pasien sering bertanya, ‘Dokter kan tahu saya sakit liver, kenapa dikasih obat ini?’. Saya bilang tidak apa-apa karena obat itu mengganggu kalau diminum dalam dosis besar sedangkan dalam dosis terapi, tidak,” katanya pada SOHO Global Health bertema “Hepatitis, Kenali dan Obati” di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
“Dosis terapi itu misalnya 3x1 sehari atau 3x500 mg, itu tidak apa-apa sedangkan paracetamol akan mengganggu liver kalau diminum di atas 4 gram atau 8 tablet,” tambahnya.
Paracetamol sendiri juga memiliki dampak paling buruk yakni gagal hati jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, sejauh ini kasus di Indonesia sangat jarang terjadi.
“Bagusnya selama saya praktek sebagai dokter liver baru dua kali menemukan pasien yang berlebihan minum paracetamol, entah karena depresi atau kecewa, tetapi yang pasti dia minum dalam jumlah besar,” tutupnya. (Baca: Hebatnya Hati, Jadikan Tubuh Sanggup Beraktivitas saat Puasa)
(fik)

View the original article here

0 Comments

Posting Komentar